Indonesia merupakan negara yang besar, besar
dari jumlah populasinya dan besar dari segi luas negaranya. sudah menjadi
rahasia umum bahwa pendidikan di Indonesia masih jauh tinggal di belakang jika
di bandingkan dengan negara2 tetangga seperti Malaysia, Singapur, Thailand,
Cina, dll yang masih berada di Asia. jangan di bandingkan dengan negara2 maju
karena memang lebih jauh lagi jika dibandingkan, jauh ke belakang. ^-^
jika merujuk pada PISA (Programme for
International Student Assessment), Indonesia masih jauh tertinggal dari segi
kualitas pendidikan dibandingkan dengan negara2 lain di dunia. data 2009 yang
dikeluarkan oleh PISA, Indonesia berada di peringkat 10 besar terbawah dari 65
negara lainnya. padahal jika melihat lebih jauh sungguh anggaran pendidikan
yang dikucurkan sangatlah besar, dan seharusnya dapat mendongkrak sistem
pendidikan ke arah yang lebih baik, bukan ke arah yang lebih buruk dan semakin
terpuruk.
apa yang salah?
sebenarnya kalau mau jujur menilai, pendidikan
di Indonesia masih belum merata. masih terfokus pada daerah2 tertentu yang
terjangkau, terjangkau dari segi daerah maupun ada tidaknya anak didik dan
pendidik. coba bandingkan bagaimana pendidikan di kota2 dengan desa2, guru,
anak didik, gedung serta prasarana lainnya. mana yang lebih lengkap dan
terurus? jawabannya tentu kota, kenapa? karena kota mudah dijangkau dan
anggaran mudah di akses. kalau di desa? silahkan anda lihat sendiri bagaimana
situasi pendidikan di desa2 terlebih desa terpencil dan terisolasi. bukankah
anak di kota dan di desa punya hak sama dalam mengenyam pendidikan? bukankah
mereka juga warga Indonesia yang berKTP Indonesia dan juga terbeban pajak?
lantas, kenapa bangunan sekolah2 megah hanya di kota? yang seharusnya juga ada
di desa untuk mendukung proses belajar-mengajar. di saat anak2 di daerah2
terpencil tidak lulus ujian nasional apakah karena mereka bodoh atau malas?
tidak, mereka tidak lulus karena tidak layak lulus dengan prasarana yang tidak
mendukung.
saya secara pribadi sangat khawatir jika
kedepan pendidikan di negara tercinta ini semakin menjauh dari unsur transfer
ilmu. sehingga generasi kedepan hanya mengedepankan ijazah sebagai alat tukar
untuk memperoleh pekerjaan sementara mengenyampingkan ilmu sebagai sumber
kehidupan. bukankah kita sepakat dengan ilmu derajat kita semakin tinggi dan
martabat bangsa lebih terangkat. namun mengapa aplikasi di lapangan berbanding
terbalik dari yang seharusnya dilakukan.
lihatlah negara2 maju seperti Amerika,
Inggris, Finladia, Swedia, dll. mereka mengedepankan pendidikan jauh dari
segala2nya sehingga mereka terus maju kedepan bukan mundur kebelakang karena
ilmuan2 terus lahir dari generasi terdidik. Finlandia, salah satu negara di
kawasan Eropa, memiliki sistem pendidikan yang sangat bagus bahkan menjadi
rujukan bagi negara2 lain di dunia. di Finlandia pendidikan sangat merata di
berbagai tempat, tidak ada pembeda antara kota dan desa, mutu dan kualitas
sekolah terjamin dengan fasilitas yang mendukung, guru2 terbaik, dan proses
belajar-mengajar yang terorganisir. wajar jika mereka meraih predikat negara
dengan sistem pendidikan terbaik di dunia.
anak2 di Indonesia memiliki kualitas pribadi yang luar biasa,
tidak sedikit yang berhasil meraih penghargaan di luar negeri karena
kemampuannya yang luar biasa. dan sayangnya tidak sedikit yang dengan mata
terbuka dibiarkan berkarir di negara lain dengan posisi2 penting. bukankah
mereka pintar karena negara memberikan ruang pendidikan? tapi kenapa dilepaskan
begitu saja?.penemu2 dan ilmuan2 Indonesia lebih memilih berkarir di negara
lain karena negara sendiri tidak dapat menampung mereka atau secara kasar tidak
sanggup membayar gaji mereka. bukankah uang negara setiap tahunnya semakin
meningkat, lantas kemana uang2 itu? apakah untuk mengurus hal2 yang tidak
penting atau masuk ke rekening2 “ilmuan2 gadungan”?
semoga kedepan alur pendidikan bisa bergerak kedepan, dipimpin
oleh generasi berilmu yang masih mengedepankan ilmu sebagai tujuan utama.
semoga pendidikan2 di desa2 terpencil juga lebih diperhatikan sehingga generasi
berilmu tidak hanya terbatas di kota2 yang semakin hari semakin “teracuni” arus
modernisasi. semoga ilmuan2 penting lebih tergerak untuk mendidik calon ilmuan
di desa2 terpencil.
http://edukasi.kompasiana.com/2012/07/25/potret-pendidikan-desa-dan-kota-480561.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar