1. Memilih istri (ibu bagi anak) yang
sholihah
Hal ini merupakan langkah awal yang dilakukan
oleh seseorang (calon bapak) agar anak-anaknya kelak menjadi anak-anak yang
sholih. Karena seorang ibu adalah sekolah pertama tempat anak-anak menimba ilmu
dan belajar. Seorang ibu yang sholihah tentu saja akan mengajarkan kebaikan dan
amal sholih kepada anak-anaknya.
Oleh karena itu Rosululloh shollallohu
‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya : “Wanita dinikahi karena 4 hal:
(yaitu) kekayaanya, kedudukanya, kecantikannya, dan agamanya. Pilihlah wanita
yang memiliki agama, niscaya engkau akan beruntung”(HR. Bukhori Muslim).
Demikian juga sebaliknya. Bagi seorang calon
ibu, ia harus memilih pendamping sholih yang kelak akan menjadi ayah dari
anak-anaknya. Ayah adalah pemimpin dalam keluarga yang akan mengarahkan kemana
bahtera rumah tangga akan berlayar. Rosululloh shollallohu ‘alaihi wasallam
bersabda yang artinya : “Apabila datang kepada kalian orang yang kalian
ridhoi akhlak dan agamanya maka nikahkanlah ia, jika tidak kalian lakukan akan
terjadi fitnah di muka bumi dan kerusakan yang luas” (HR At-Tirmidzi)
2. Membiasakan anak untuk mengerjakan
ibadah
Diantara yang perlu ditanamkan sejak dini
dalam diri anak-anak adalah kesadaran untuk mengerjakan sholat wajib. Yang
demikian ini disebutkan dalam firman Alloh :
وَأْمُرْأَهْلَكَ
بِالصَّلَاةِوَاصْطَبِرْعَلَيْهَا
“perintahkan keluargamu untuk mengerjakan
sholat dan bersabar atasnya” (QS. Thoha:132).
Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam
bersabda yang artinya: “ajarkan sholat pada anak anak disaat berumur 7
tahun” (HR. At-Tirmidzi).
Selain itu pula hendaknya orang tua
memotivasi anak-anak untuk mengerjakan ibadah yang lain agar ketika mereka
mencapai usia balig, mereka sudah terbiasa dengan ibadah-ibadah tersebut.
3. Memberikan teladan yang baik
Teladan yang baik merupakan hal terpenting
dalam keberhasilan mendidik anak. Telah diketahui bersama bahwa seorang anak
itu suka meniru tingah laku orang tuanya. Bila orang tua memberikan teladan
yang baik kepada anaknya niscaya anak tersebut menjadi pribadi yang baik.
Begitu juga sebaliknya. Maka hendaknya orang tua memperhatikan dan tidak
menyepelekan masalah ini, serta jangan pula apa yang dikerjakan bertentangan
dengan apa yang dikatakan. Alloh berfirman yang artinya : ”Hai
orang-orang yang beriman, mengapa kalian mengatakan apa yang tidak kalian
kerjakan. Amat besar kemurkaan disisi Alloh ta’ala bila kalian mengatakan apa
yang tidak kalian kerjakan” (QS. Ash –Shof : 2-3)
4. Menjauhkan mereka dari teman teman yang
buruk
Hendaknya orang tua memberikan pengarahan
kepada anak-anaknya agar memilih teman-teman yang baik agama dan budi
pekertinya. Juga selayaknya orang tua memberikan pengertian dan senantiasa
mengingatkan mereka akan bahaya bergaul dengan orang-orang tak sholih
Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda
yang artinya: “Sesungguhnya, perumpamaan teman baik dengan teman buruk,
seperti penjual minyak wangi dan pandai besi; adapun penjual minyak, maka bisa
jadi dia akan memberimu hadiah atau engkau membeli darinya atau mendapatkan
aromanya; dan adapun pandai besi, maka boleh jadi ia akan membakar pakaianmu
atau engkau menemukan bau busuk” (HR Bukhari dan Muslim)
5. Membentengi diri mereka dari hal
hal yang merusak akhlak mereka
Penyebab banyaknya penyimpangan yang dilakukan
anak-anak baik dari segi aqidah maupun akhlak adalah apa yang mereka saksikan
baik di media cetak maupun elektronik berupa gambar-gambar atau
tayangan-tayangan yang merusak agama mereka. Solusinya adalah terus memantau
aktivitas sehari-hari mereka, serta memberikan bimbingan akan dampak negatif
dari kemajuan teknologi. Yang demikian ini bukan berarti melarang mereka untuk
menggunakan sarana informasi dan komunikasi, hanya merupakan pengarahan agar
teknologi bisa termanfaatkan dengan baik.
6. Mengajarkan nilai-nilai luhur
dalam ajaran islam
Sudah sepantasnya bagi orang tua untuk
menanamkan nilai-nilai luhur pada diri anak-anaknya, seperti pentingnya iman
dan islam, kecintaan pada Alloh Ta’ala dan Rosul-Nya shollallohu ‘alaihi wa
sallam (yang nantinya membuahkan ketaatan terhadap perintah-perintah
dan meninggalkan larangan-larangan), juga mengajarkan mereka adab-adab islam
sehari-hari,( seperti adab berpakaian, makan dan minum dsb), dzikir-dzikir dan
doa-doa, cara bertutur kata, bergaul dengan baik terhadap orang yang lebih tua
dan sesama, cinta akan kebersihan dan perilaku baik lainya.
7. Bersikap adil
Yaitu bersikap kepada anak-anak, tidak
membedakan antara satu anak dengan anak yang lainya dalam segala hal, baik dari
sisi kasih sayang, perhatian, pengajaran, nafkah, hadiah dan lain sebagainya
sehingga tidak terjadi kecemburuan diantara mereka.
Rosululloh shollallohu ‘alaihi wasallam
bersabda:
فَاتَّقُوااللَّهَ
وَاعْدِلُوابَيْنَ أَوْلاَدِكُمْ
“Bertaqwalah kalian kepada Alloh, dan berbuat
adillah terhadap anak-anak kalian” (HR. Muslim)
8. Mendoakan kebaikan bagi mereka
Hendaknya orang tua menyadari bahwa hidayah
berada di tangan Alloh Subhanahu Wa Ta’ala. Alloh memberikan
hidayah kepada siapa saja yang Ia kehendaki dengan rahmat dan
karunia-Nya, sedang orang tua hanya bisa mengajarkan, mengarahkan, dan
membimbing anak-anaknya. Oleh karena itu hendaknya memperbanyak berdoa untuk
kebaikan mereka.
وَالَّذِينَ يَقُولُونَ
رَبَّنَاهَبْ لَنَامِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَاقُرَّةَأَعْيُنٍ
وَاجْعَلْنَالِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
“ mereka berdoa: “ wahai Robb kami,
berikanlah kami penyejuk hati dari istri-istri dan anak-anak kami, dan
jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertaqwa” (QS. Al-Furqon: 74).
Namun sebaliknnya, jauhilah dari mendoakan
kejelekan bagi mereka (seperti: mengutuk, membodoh-bodohi, melaknat dan yang
semisalnya)
Penutup
Anak adalah amanah dari
Alloh, dan kita diperintahkan agar bisa menunaikan amanah dengan
sebaik-baiknya. Semoga kita mampu menjaga dan menunaikan amanat yang diberikan
kepada kita. Wallohu Ta’ala A’lam.
http://www.radioassunnah.com/pendidikan-anak-dalam-pandangan-islam/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar